Sabtu, 21 November 2015

Tugas softskill pertemuan ke-8

Pengertian Motivasi
Menurut Mathis dan Jackson pengertian motivasi adalah hasrat di dalam seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal mencapai tujuan.
Menurut Siagian ialah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan, dalam wujud keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggungjawab dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Handoko mengatakan, pengertian motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara tingkah perilaku manusia.
Berdasarkan pengertian diatas, motivasi adalah hasrat yang membuat atau mengakibatkan seseorang mau untuk mencapai tujuan.
 Teori Drive-Reinforcement dan Implikasi Praktisnya
Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang. Contohnya., Freud ( 1940-1949 ) berdasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive (teorinya akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian).
Pada manusia dapat mencapai tujuan yang memadai yang mengurangi keadaan dorongan apabila dapat menyenangkan dan memuaskan. Jadi motivasi dapat dikatakan terdiri dari:
a. Suatu keadaan yang mendorong
b.Perilaku yang mengarah ke tujuan yang diilhami oleh keadaan terdorong
c. Pencapaian tujuan yang memadai
d. Pengurangan dan kepusaan subjektif dan kelegaan ke tingkat tujuan yang tercapai
Teori reinforcement
Teori ini mempunyai dua aturan pokok, aturan pokok yang berhubungan dengan perolehan jawaban-jawaban yang benar dan aturan pokok lain yang berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah. Pengukuran dapat terjadi positif (pemberian ganjaran untuk satu jawaban yang didinginkan ) atau negatif ( menghilangkan satu rangsang aversif jika jawaban yang didinginkan telah diberikan ), tetapi organisme harus membuat antara akasi atau tindakannya dengan sebab akibat.
Siegel dan Lane (1982), mengutip Jablonke dan De Vries tentang bagaimana manajemen dapat meningkatakan motivasi tenaga kerja., yaitu dengan:
1. Menentukan apa jawaban yang diinginkan
2. Mengkomunikasikan dengan jelas perilaku ini kepada tenaga kerja.
3. Mengkomunikasikan dengan jelas ganjaran apa yang akan diterima. Tenaga kerja jika jawaban yang benar terjadi
4. Memberikan ganjaran hanya jika jika jawaban yang benar dilaksanakan.
5. Memberikan ganjaran kepada jawaban yang diinginkan, yang terdekat dengan kejadiannya.
Daftar Pustaka:
Wilson Bangun, 2008. Intisari Manajemen. Bandung: Penebit PT Refika Aditama.
Basuki, Heru, Dr. A.M. MSi.(2008). Psikologi Umum, Jakarta : Universitas Gunadarma.
Mitchell, T. R. Research in Organizational Behavior. Greenwich, CT: JAI Press, 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar